Setelah genap enam puluh lima tahun perjalanan hidupku ini, hari ini hanya aku ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu bersama mendampingi setiap langkah ku dalam keseharian.
Mulai dari lahir hingga sekarang banyak liku-liku perjalanan hidup yang harus dilalui melewati lorong yang berkelok tajam dan kadang harus turun kebawah jauh menuruni lereng curam, harus naik ke tebing sangat tinggi dan tandus yang sangat terjal dan berkerikil tajam.Selama setengah perjalanan lebih ku lalui dengan penuh air mata kehidupan yang sangat menantang, tetap aku jalani untuk menatap masa depan hidupku waktu itu.
Merasakan tidak bisa mendapatkan penghasilan sama sekali, menjual beberapa barang yang bisa digantikan dengan bahan makanan untuk sekedar mengganjal perut yang selalu tidak penuh terisi.
Mengerjakan jasa apa saja yang bisa untuk mendapatkan hasil untuk sekedar menyambung hidup hari esok. Mengantar majalah, koran dan lembaran kepada pelanggan yang selalu harus siap setiap saat diperlukan.
Menempuh gaya bebas dalam melaksanakan suatu pekerjaan tanpa melihat waktu dan tempat, cuaca panas, mendung atau pun hujan, hanya ingin melanjutkan hidup supaya bisa bermanfaat.
Menerima hinaan, cacian dari beberapa orang yang merasa kurang pas dalam menerima apa keinginannya, diantaranya terlambat mengirim majalah karena hujan, terlambat mengantar koran karena tempat pengambilan dan penyampaiannya yang terlalu jauh butuh waktu yang agak lama, terlambat menghantar makanan dan sebagainya.
Semuanya aku lalui dan aku kerjakan dengan penuh rasa syukur dan berterima kasih bisa menyelesaikan dengan baik dan benar.
Mengajar dengan perut terasa perih karena kurang cukup makan dan hanya dengan air minum hangat bisa melegakan, menunda diisinya perut penuh dengan makanan yang belum sempurna gizinya.
Setengah perjalanan berikutnya sudah sedikit agak lumayan dengan pembagian waktu lebih cukup, selesai mengajar di pagi hari dilanjutkan mengajar di lain tempat pada siang hari. juga kadang terseling hari yang bisa dilanjutkan dengan mengajar privat les di malam hari.Sepertiga perjalanan hidup yang terakhir selama bekerja menjadi abdi negara bisa mendapat kelegaan menerima beberapa tunjangan sehingga bisa menabung untuk mendapatkan sebuah rumah kecil menuju masa depan setelah purna bakti. beberapa barang bisa terbeli dan bisa memberikan bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan walau hanya sedikit.
Penuh sukacita menjelang masa purna bakti, karena Tuhan sudah memberikan sebuah rumah seisinya lengkap.
Mengucap syukur selalu kupanjatkan kepada Tuhan Yang penuh Kasih dan Bijaksana serta kebaikanNya dalam membimbing dan mendampingi selama perjalanan hidup yang sudah aku lalui dalam enam puluh lima tahun sampai saat ini.Dengan tiga anak laki-laki yang ganteng dan masing- masing sudah bersama keluarganya. Ada empat orang cucu yang sangat lucu sudah kurasakan kebahagiaan keluarga besar, menikmati kebersamaan walau kadang masih ada yang kurang pas diantara anak-anak semuanya.
Bahagia didalam keluarga adalah segalanya untuk suatu kehidupan manusia.
Salam selalu kusampaikan kepada orang yang sudah selalu menyertai dan menyayangi dalam duka maupun suka selama perjalanan kehidupan ini.
Kini dalam suasana purnabakti hanya kegiatan rutin rumah yang bisa dikerjakan diantaranya jalan kaki setiap dua hari sekali.
Salam khusus kusampaikan kepada seseorang yang dengan tulus menyayangi, mencintai dan memperhatikan segala hal dan mau menerima apa adanya diriku ini.
Salam sayang hanya untukmu,
Sedikit cerita ini kutulis hanya sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala yang sudah diberikan selama ini.
"Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah nama-Mu.
Datanglah kerajaan-Mu.
Jadilah kehendak-Mu
di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini,dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami
ke dalam percobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat"
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
Amin.
Salam,
